Sabtu, 10 Oktober 2015

Aku

Aku takut pada sesuatu yang bahkan aku tidak tahu.
Aku tidak tahu apa yang harus dilakukan.
Ketika aku berada pada titik terendah, aku hanya ingin pulang.
Pulang.
Pulang entah kemana yang ku maksud.
Entah rumah apa yang ku maksud.
Aku sendiri pun tak mengerti.
Situasi yang mengerikan, sungguh.
Aku mau pulang.
Hanya itu, untuk saat ini.

Sesak.
Sesak.
Perih.
Aku sesak, untuk bernapas aku sesak.
Aku mau pulang.



Memang benar, nasib terbaik adalah saat kau tidak pernah terlahir.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar